Kamis, 17 November 2011 0 komentar

Mari belajar Ecotect

Ecotect merupakan salah satu software yang saat ini digunakan dibidang arsitek untuk membantu perhitungan-perhitungan pada bangunan, antara lain :
- Studi penghawaan
- Studi Pencahayaan
- Studi Akustik
- Kenyamanan Thermal, dan lain-lain

Dalam tampilannya, karena masih merupakan software yang ditujukan bagi kalangan arsitek, maka tampilan yang diberikan pun kurang lebih sama dengan beberapa tampilan pada autocadd, archicadd, dan lain-lainnya.
Cara menggunakan Ecotect :
1. Setelah melakukan penginstalan, klik icon ecotec untuk memulai halaman pengerjaan.
2. Akan muncul tampilan seperti di bawah ini
3. Untuk memberikan tampilan pekerjaan, maka dapat langsung meng"klik" ikon 3D.
4. Lanjutkan dengan melakukan pekerjaan gambar.dengan memilih ikon yang berada di samping layar.
5. untuk proses menggambar, apabila ingin membuat sebuah bentuk yang tertutup maka dapat diakhiri dengan menekan  esc.
6.  Memasukan jendela dapat dilakukan dengan menekan tombol insert pada keyboard. selain jendela dapat juga untuk memasukan pintu maupun void. hal ini dilakukan dengan memasukkan ukuran yang diinginkan.
7. pemberian material dapat dilakukan secara langsung memilih bidang yang ingin diberikan materialnya kemudian memilih jenis material, yang berada di kanan layout.
8. setelah ini maka dapat langsung diadakan analisis pada ecotec.analisis dapat langsung dilakukan dengan memilih analysis yang berada di kiri layout.

Minggu, 06 November 2011 0 komentar

Komedi Lenong_Satire Ruang terbuka Hijau_

Sejenak membaca  Judul pada buku ini, terlintas bahwa buku lebih sekedar tulisan lucu-lucuan untuk "menyenggol"keadaan lingkungan yang saat ini banyak sekali membahas segala sesuatu berbau "global warming".






Dalam buku ini, ternyata banyak mendokumentasikan beberapa lakon komedi satire pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) kota Jakarta. SErangkaian Ekstravaganza foto arsitektur dan lanskap kota dilengkapi beberapa studi kasus ditampilkan untuk memberikan contoh bagaimana sebuah gagasan tulisan dapat dikembangkan dan diwujudkan.
Salah satu studi kasus yang diangkat antara lain :

  • Meruangpublikkan Bundaran Hotel Indonesia (HI)
  • Menata Kolong Ramah Lingkungan
  • Kota berbasis Bencana
  • Perjalanan Blok M - Taman Puring
  • Rumah Hijau di tengah Kota
  • menciptakan ruang hijau
  • Senayan, Oase Jakarta
  • Masjid Sebagai ruang Evakuasi Publik
Melalui berbagai sudut pandang, buku ini menunjukan bagaimana Jakarta berubah dibawah tekanan pertambahan penduduk dan urbanisasi, dan apa akibat semua pada tingkat kehidupan sehari-hari kota. 
Enam Bab Utama berisikan "Ketika Ruang Terbuka Hijau Kota Makin Terbatas", Infrastruktur Hijau, Mati (tidak) enak ala Jakarta, menanam pohon menjamin Kehidupan, Membangun kota taman meramahkan Lingkungan, dan menyiapkan kota waspada bencana..



Jumat, 07 Oktober 2011 7 komentar

BELAJAR ENVI-met 3.1

Envi-Met merupakan program tiga-dimensi mikro model yang dirancang untuk mensimulasikan permukaan, tanaman, dan udara yang berinteraksi di lingkungan perkotaan  dengan resolusi khas 0,5 sampai 10 meter dalam ruang dan 10 detik dalam waktu.
ENVI-Met adalah model prognostik yang didasarkan pada hukum dasar dinamika fluida dan termo-dinamika. Model ini meliputi simulasi:
  • Aliran disekitar dan diantara bangunan
  • Pertukaran panas dan uap pada permukaan tanah dan dinding
  • Turbulensi
  • Perubahan pada vegetasi dan parameter dispersi vegetasi
  • Bioklimatologi
  • Partikel
PROSESNYA :

    • Lakukan penginstalan Program Envi-Met 3.1
    • Pada saat memasukkan password biasanya dengan cara langsung diketik dan bukan di Copy+paste (seperti yang dilakukan pada umumnya)
    • Setelah memasukan pasword akan muncul seperti gambar dibawah ini. Untuk menentukan lokasi folder penyimpanan program Envi-Met.


    • Setelah berhasil maka akan muncul Icon Envi-Met system pada desktop.
    • Untuk memulai pekerjaan, maka di klik pada icon Pertama Envi “start the Area Input file editor” (yang berada paling kiri dari tampilan).


    • Setelah itu akan muncul tampilan seperti di bawah ini.
    • Sesuaikan grid melalui ‘file’ , kemudian ‘change setting/new model’ sampai muncul halaman untuk menyesuaikan grid dan lokasi. Untuk kawasan yang dibuat, saya menggunakan lokasi Jakarta, dengan ukuran grid 40 x 40 x 20
    • Lanjutkan dengan meng-klik pada pojok kiri halaman tersebut untuk menyesuaikan grid dan lokasi

    • Opsi I, ‘edit building/vegetation’,  left mouse menunjukkan berapa banyak grid untuk ketinggian bangunan, right mouse menunjukkan berapa banyak grid ketinggian lantai bangunan yang diangkat dari tanah. Jika semua bangunan tertutup dinding, maka nilai right mouse adalah 0. ‘Left mouse+shift’ digunakan untuk menambah jenis vegetasi. Opsi II yaitu ‘edit soils’, digunakan untuk mengubah jenis lapisan permukaan tanah.
    • Contoh :  
      • Pada layout gambar kerja, saya mencoba membuat kawasan bangunan dengan ketinggian minimum bangunan 15 dan ketinggian maksimum bangunan 30.
      • vegetasi yang digunakan ds (tree 10 m dense), g ( grass 50 cm ever,dense), T1 (tree 10 m very dense), l1 (tree, light 15 m)

    • Selesai melakukan pekerjaan di atas lanjutkan dengan menyimpan data tersebut pada folder yang anda inginkan. Setelah itu dilanjutkan ke icon ke II pada Envi-Met “start the configuration file editor”. Pilih ‘file’ kemudian ‘new configuration’. Pada lembar tersebut, ganti alamat data input sesuai dengan tempat menyimpan data tersebut lengkap dengan nama file.in 


    Contoh : D:\DATA\coba\neldy.in
    Kemudian alamat direktori data output ditulis lengkap dengan alamat folder tetapi tidak perlu sampai pada nama file.
       Contoh : D:\DATA\coba
                   *Pada saat penulisan tidak perlu disertai dengan penulisan Input atau Output
    • Running. Buka opsi III dari kiri dari aplikasi envimet. Pilih versi grid yang diinginkan. Kemudian pilih ‘load model configuration’, sampai ketemu file.cf yang akan dibuka. Hanya file dengan extention.cf yang dapat dibuka. Jika tidak ketemu file.cf, buka file kemudian save as dengan nama file.cf. Setelah ‘open’ file yang diinginkan, pilih ‘run model’. Lama running tergantung pada besarnya file.
    • Setelah running selesai, kemudian menuju tahap Leonardo
    • Pada tahap Leonardo, buka halaman Leonardo, kemudian pilih “tools” , kemudian pilih “data navigator”. Setelah muncul halaman kecil “data navigator”,  buka file melalui gambar folder kuning kecil di sudut kiri atas, pilih file yang akan dibuka, dengan jenis ‘file.edi’. Setelah muncul spesifikasi file yang akan dibuka, pilih jenis variable yang akan divisualisasikan dengan mengklik tanda panah hitam pada ‘Data’, untuk data utama, misalnya temperature dengan memilih Pot.Temperature, pada potongan yang akan divisualisasikan. Misalnya potongan (X-Y) adalah potongan horizontal yang seakan dilihat dari atas. Potongan (X-Z) adalah potongan dilihat dari depan. Potongan (Y-Z) adalah potongan yang dilihat dari sebelah kiri. Opsi ‘cut at’ untuk menentukan kedalaman potongan dari sumbu yang diinginkan. Misalnya potongan (X-Y) cut at z = 1 = 0,4 m, artinya potongan yang dipilih berupa potongan horizontal dengan ketinggian 0,4 m dari permukaan tanah. Kemudian pilih ‘extract 2D cut’ sehingga lembar Leonardo akan menampilkan hasil running sesuai dengan yang diinginkan secara 2D.

    • Contoh tampilan Pot.temperatur yang terlihat pada kawasan yang telah dibuat :
      • Extract 2D cut : X-Y dengan ketinggian 1,2 meter dari permukaan tanah. 
      • grid yang digunakan 40 x 40 x 24

    • Contoh tampilan Sky view Factor Building yang terlihat pada kawasan yang telah dibuat :
      • Extract 2D cut : X-Z dengan ketinggian 4 meter dari permukaan tanah 


    Contoh Pengerjaan Envi-met via You Tube

    Sumber :
    0 komentar

    PROSES DESAIN - GREEN STUDIO HANDBOOK




    “The specialist in comprehensive design is an emerging synthesis of artist, inventor, mechanic, objective economist and evolutionary strategist. He bears the same relationship to Society in the new inter-active continuities of world-wide industrialization that the architect bore to the respective remote independencies of feudal society.”
    Buckminster Fuller, Comprehensive Designing,
    in Ideas and Integrities



    Karya Luigi Nervi
    Karya Gio Ponte
    Desain adalah pengejaran multifaset, yang merangkum budaya, teknis, formal, dan program. Penekanan pada satu atau yang lainnya dari segi desain mempengaruhi hasil pengejaran dan ekspresi arsitektur yang dihasilkan. Suatu perbandingan dari dua bangunan oleh dua arsitek Italia berlatih di awal abad 20 menunjukkan perbedaan mencolok muncul dari penekanan desain.Menurut  Luigi Nervi pekerjaan ini didefinisikan oleh logika struktural dimana kekuatan menjadi bentuk diagram, sementara Gio Ponte mengacu pada logika komposisi yang memprioritaskan pengembangan permukaan. Sementara bangunan Ponte juga memiliki logika struktural  dan  Nervi  pada permainan komposisi. infleksi unik jelas dalam karya-karya mereka.
    Apakah fokus pada desain ekologi juga merubah artikulasi pada bangunan atau apakah fokus ini hanya mengubah nilai-nilai yang mendasari?
    Ini adalah pertanyaan yang unik untuk setiap tim desain dan berbicara sejauh mana teknik yang tersembunyi atau yang diungkapkan, dapat ditarik keluar atau diremehkan dan apakah keprihatinan ekologi  dapat diberikan pada penekanan primer atau sekunder. Meskipun demikian, proses desain, terutama pada tahap awal skema, adalah dengan mengubah kebutuhan yang lebih terfokus pada ekologis. Ironisnya, fokus pada kinerja lingkungan membutuhkan set yang luas dari proses isu. Oleh karena itudiperlukan  arsitek untuk mengasumsikannya ke tingkat yang lebih besar sebagai naturalis, ilmuwan material, desainer pencahayaan, atau insinyur untuk dapat berkomunikasi dengan spesialis dengan cara yang kreatif. Peran arsitek diubah dari bentuk spesialis ke generalis untuk membangun kinerja membuka kesempatan untuk berinovasi dan mempengaruhi pemahaman kita tentang desain.

    Berikut merupakan tahapan dalam proses desain :
    1. Mendefinisikan Masalah
    • Skema. Tahap pertama dari desain mencakup saat-saat ketika proyek dikonseptualisasikan, maksudnya adalah diuraikan. dan logika geometrik diartikan pada  logika yang ketat, diinternalisasi atau ditarik sebagai gesture.Skema merupakan bagian dari proses desain yang lebih besar danmerupakan saat untuk menentukan arah untuk formulir dan untuk mengumpulkan ide-ide dan konsep.Hal ini merupakan  fase awal dan bersifat terbuka.
    • Niat. Pada saat awal proyek, adalah penting untuk mendefinisikan harapan untuk membangun kinerja. Hal ini menjadi penting sehingga menjadi standar dalam desain bangunan yang akan menekankan pada efisiensi energi, kualitas cahaya atau kualitas udara.
    • Kriteria. Kriteria proyek  yang standar didasarkan pada penilaian dan keputusan yang telah ditest. Kriteria dapat didasarkan pada standar kuantitatif (seperti efisiensi energi) atau pada kriteria kualitatif (seperti jenis efek pencahayaan). Kriteria harus realistis dan dapat  memberikan tantangan dan memenuhi maksud desain.
    • Validasi. Cara desainer merangkumkan suatu permasalahan lebih berbicara kepada hasil. Metode yang digunakan menyiratkan umpan balik. Analisis proyek yang sudah ada menjadi hipotesis tentang bagaimana hal-hal yang harus bekerja.
    • Memprioritaskan. Merupakan bagian akhir dari pendefenisian masalah namun tetap merupakan bagian terpenting untuk memberi perintah dengan niat dan tujuan. Memprioritaskan tujuan membantu desainer dan klien untuk memahami apa yang paling penting, apa yang bisa dibuang, dan seberapa fleksibel solusi yang diusulkan.

    2. Project Data
    • Koleksi. Gambar adalah inspirasi. Dengan desain ekologi, setiap proyek membutuhkan arsip sendiri. Melalui  penelitian mempengaruhi cara seseorang melihat dan membuat proyek serta  apa yang dapat dilakukan pada proyel. Ekologi bekerja pada banyak skala, oleh karena itu penelitian dimulai dengan pengumpulan data pada skala yang berbeda.
    • Analisa Site. Inti dari analisis site adalah menemukan sumber daya dan mengidentifikasi masalah site dalam konteks proyek dan nilai-nilai perancang. Hal ini juga berguna untuk melihat arsitektur vernakular, yang, kebutuhan, menggunakan lapisan dan bahan-bahan untuk mengurangi dampak iklim pada saat membangun. Pengetahuan tentang respon iklim yang tepat, tersirat dalam cara-cara tradisional pada bangunan dan dalam pola hidup penghuni. Banyak proyek besar saat ini yang lebih menerapkan pada konsep bangunan tradisional.
    • Seleksi Site. Proses pemilihan lokasi menekankan hubungan bangunan untuk fenomena ekologi, tetapi logika optimasi iklim juga meluas ke skala perkotaan serta rencana bangunan. sebagai contoh dapat dilihat pada penanaman pohon peneduh maupun pemilihan bahan bangunan yang sederhana dapat mengubah kualitas termal dari sebagian site.


    3. Pemberi bentuk
    • Pencahayaan. Cahaya telah dipahami sebagai pemberi bentuk Untuk sampai pada strategi pencahayaan, tingkat pencahayaan yang tepat harus ditentukan berdasarkan fungsi dan kebutuhan dari variabel ruang, maka solusi potensial diuji dan dievaluasi menggunakan hari, lampu model atau alat-alat lain. Efek cahaya juga dapat dengan mudah dipelajari melalui diagram jalur sinar mengungkapkan matahari. Hasil studi tersebut harus menyediakan untuk efek dan pencahayaan yang berbeda-bentuk bangunan yang berbeda
    • Strategi pasif dan aktif.Solar Bulding  sering dicirikan oleh "baik / atau" teknik pasif atau aktif. Sistem pasif menggunakan strategi-gically dinding, penempatan jendela, dan overhang untuk menangkap dan mengontrol untuk mendapatkan solar, sementara sistem aktif menyebarkan pompa, pipa, dan perangkat diproduksi untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mendistribusikan energi matahari. Pilihan seringkali kompleks dan dapat mengakibatkan mengadopsi hibrida dari dua pendekatan.Desain pasif berarti bahwa alam (dan arsitek) melakukan pekerjaan. Pasif strategi menyesuaikan dengan kondisi lingkungan terutama melalui arsitektur dan harus dipertimbangkan sebelum aktif. Ini berarti bahwa arsitek harus strategis. Ini berarti lebih baik menggunakan sumber daya pada site daripada mengimpor energi dari sumber jarak jauh.

    4. Tanggapan Terhadap Putaran
    • Sejumlah alat desain dapat digunakan untuk memprediksi kinerja per bangunan sebelum dibangun. Kinerja dari sistem lingkungan lebih sulit untuk dievaluasi dari kinerja struktur, materi, atau kulit bangunan. lebih mudah membayangkan pengaruh cuaca dan stres pada bahan, dibandingkan dengan melihat pergerakan udara melalui ruangan. Media komputer prediktif sekarang tersedia, seperti Energi-10, DOE-2, Energi licik, ECOTECT, eQUEST, dan EnergyPlus. Alat ini dapat membantu desainer untuk memvisualisasikan bagaimana panas bergerak di dalam dan sekitar ruang dan bentuk bangunan
    • Gambar dan diagram, mendokumentasikan fenomena perubahan cahaya dan angin, merupakan hal konkrit untuk dapat membuktikan ketersediaan yang terdapat pada site.. Hal ini dimungkinkan untuk membuat sketsa posis matahari, bagaimana perubahan sepanjang hari, dan potensi untuk ternjadinya bayangan. Grafik dan diagram matahari, dapat digunakan untuk menentukan sudut/posisi dari matahari. Model komputer dinamis menyediakan cara yang relatif baru untuk melacak posisi matahari. Tingkat pencahayaan dapat diuji secara matematika dengan berbagai metode desain pencahayaan. Hal ini kemudian diteliti agar dapat digunakan untuk memajukan desain bangunan yang berbasis pada lingkungan.

    5. Organisasi Bangunan
    • Berdasarkan tata letak dan orientasi, bentuk-bentuk implisit dalam setiap ruang bangunan yang potensial di dalam bangunan,  kemungkinan menanggapi baik atau buruk dengan iklim tertentu. Reyner Banham dalam bukunya  The Architecture of the Well-Tempered Environment (2nd ed., University of Chicago Press, 1984) menunjukkan cara cerdas Frank Lloyd Wright memanipulasi bentuk untuk memberikan kenyamanan melalui penggunaan overhang, jendela-jendela, dan perapian . Bentuk dapat memandu aliran fenomena alam.Hal ini merupakan ajaran yang sederhana termasuk mengatur pertemuan setiap bangunan dan vegetasi sehingga akses matahari dapat masuk selama mungkin dan memberikan efek bayangan dari vegetasi terhadap bangunan yang lebih rendah.


    6. Ruang Transisi
    • Dalam istilah sederhana, ruang transisi adalah hubungan antara dua lingkungan yang ada. Sebuah pintu ruang depan bergulir atau berpintu ganda adalah contoh yang paling umum. Alat ini berguna tetapi memiliki satu tujuan. Jauh lebih canggih konsep ruang transisi ini dapat dilihat dalam karya Louis Kahn, yang menguasai ide bahwa respon lingkungan juga dapat memperkaya arsitektur. Proyek-Nya the salk Library (terbangun), Indian Institute of Management, dan Assembly Hall di Dhaka semua menggunakan ruang transisi untuk sirkulasi pada seluruh bangunan.Pada bangunan-bangunan ini energi yang digunakan lebih sedikit karena memanfaatkan panas matahari pada siang hari.


    Assembly Hall di Dhaka, Karya Louis Kahn



    7. Struktur
    • Struktur adalah pemberi bentuk yang memiliki sistem yang berbeda untuk berbagai kesempatan, hubungan, tetapi juga memiliki konsekuensi yang melekat. Sebagai contoh sebuah dinding batu beban menyediakan massa termal yang dapat digunakan untuk model pasif suhu bangunan di iklim panas dan dingin. Konstruksi ringan seperti bingkai kayu jauh lebih rentan terhadap perubahan suhu yang tiba-tiba dan harus diisolasi secara efektif, namun merupakan pilihan yang baik di iklim yang mengalami perubahan temperatur secara cepat.

    8. Kulit Bangunan

    • Material. Bahan pilihan berhubungan langsung dengan sifat saling terkait dari struktur-infrastruktur, konstruksi, dan sistem lingkungan dalam mendapatkan integrasi teknologi tersebut ke dalam ide arsitektur.
    • Isolasi. Dinding eksterior, lantai, dan atap struktur harus diisolasi ke tingkat yang konsisten dengan iklim dan kode alam. Dinding, lantai, atap, dan penerapan pada bangunan hijau harus melebihi kode-minimum persyaratan kinerja. Infiltrasi harus dikontrol, ini berarti udara tidak bisa bergerak melalui lubang yang tidak direncanakan dalam kulit bangunan. Jendela dan pintu kaca harus dipilih dan memiliki spesifikasi untuk berkontribusi pada tujuan dari proyek. Sebuah atap hijau dapat memberikan banyak keuntungan. Hal ini memainkan peran estetika dengan memperluas bentuk proyek dan menciptakan tempat berlindung. Jenis rumput dan tanaman harus dipilih karena mereka membutuhkan minimal air dan pemeliharaan, saat musim panas, dan dapat memberikan produksi (bunga / herbal) dalam bangunan. Tanah dapat memberikan isolasi ekstra dan menyerap limpasan air. Air hujan dapat digunakan untuk mengairi kebun atau digunakan dalam sistem greywater, sehingga memperluas ruang hidup yang dapat digunakan pada bangunan.

    9 Sistem Pengendalian Iklim
    • Strategi pasif memiliki kapasitas untuk memberikan pemanasan dan pendinginan ketat dari sumber daya lingkungan di lokasi. Sebuah sistem kontrol iklim harus dirancang untuk menjadi sederhana, baik dalam operasi maupun instalasi.

    K E S I M P U L A N
    Proses desain tidak pernah "konvensional," meskipun cara-cara yang digunakan dalam mengambil bentuk umumnya jatuh ke dalam fase spesifik termasuk ide, pengujian, dan bekerja di berbagai skala. Mengintegrasikan teknologi sering dipandang sebagai tugas yang tidak diinginkan dan / atau didelegasikan kepada konsultasi insinyur-bukannya dipandang sebagai keuntungan. Pekerjaan desain yang berkelanjutan dengan strategi lingkungan lebih menjadi bagian yang lebih penting. Selain itu, desain dapat dieksekusi dengan variasi yang tak terbatas.

    Rabu, 14 September 2011 0 komentar

    Penerapan T=W-D di Indonesia

    Saat ini, isu pemanasan global menjadi isu yang sangat diperhatikan. Hal yang sama pun ditunjukan oleh beberapa arsitek dalam perancangannya, terutama dalam pengembangan konsep pada pembangunan. Konsep pembangunan arsitektur  hijau saat ini, banyak memberikan penekanan pada  penggunaan air, energi, dan material bangunan, mulai dari desain, pembangunan, hingga pemeliharaan bangunan itu ke depan.
    Dalam beberapa desain bangunan yang ada di indonesia pun saat ini, concern terhadap hal tersebut. Hal ini dapat dilihat dari beberapa desain bangunan yang melihat dari beberapa poin yakni :
    1.Penggunaan/ Pemakaian struktur
          contohnya penggunaan material kayu sebagai struktur utama yang dapat menyederhanakan pembongkaran   dan pemisahan sehingga dapat dimanfaatkan kembali.
          2.Bahan / material
    Contoh bahan material yang digunakan : kayu, genteng, batu alam, tanah dan plester digunakan.
    3.Pencahayaan dan Penghawaan
    Dapat dilihat dari bukaan yang terdapat pada bangunan yang dapat mengurangi pemakaian lampu maupun AC.
    4. Tingkat kebisingan
    Dapat dilihat dari site bangunan dan keadaan yang ada di sekitar bangunan.
    5. Pengolahan Limbah


    Contoh 
    Rumah Kindah Office







    Project Title : Rumah Kindah
    Client : Roni Aidil
    Location : Lenteng Agung, South Jakarta, Indonesia
    Design Phase : Apr 2007 - Jun 2007
    Construction Phase : Aug 2007 - Jun 2008

    Architect : Budi Pradono Architects
    Project Architect in Chief : Budi Pradono
    Architect Assistants : Yuli Sri Hartanto, Rizki Maulid Supratman, Vebriyani Valentina, Githa Hartako Ong
    Model Maker : Daryanto, IGP Agus Sanjaya Sukarma
    Project Support Assistants : IGP Agus Sanjaya, ITB
    Amanda Nazar, UNSW
    Nikita Notowidigdo, Sydney University
    Yegar Adi Shakti ,UGM
    Maria Olivia Souhuwat, UBL
    Saefudin Mas'ut, BPA
    Land Area : 492 m²
    Building coverage : 221 m²
    Built area : 439 m²
    Total building area : 610 m²
    • Kantor ini dirancang agar pada masa depan menjadi salah satu kantor paperless (tanpa kertas) di Jakarta.Konsep dasar perancangannya adalah penciptaan courtyard ditengah site
    Konsep dasar perancangan  Rumah Kindah

    •             pada sisi depan / arah barat bangunan ini selain terletak jalan raya depok juga rel kereta api yang menghubungkan antara Jakarta Selatan dan Universitas Indonesia di wilayah yang lebih suburban sehingga kemacetan kendaraan dan kebisingan mobil dan kereta api berlangsung pada setiap pagi dan sore bersamaan dengan jam kerja kantor maupun kuliah.


    Denah dan Potongan Rumah Kindah



    •            Untuk itu bangunan ini dirancang sangat spesifik mengantisipasi kebisingan ini, dengan metode origami / seni melipat kertas bangunan kantor ini dibuat introvert, dan lebih terbuka kearah dalam seperti courtyard.
    •             Ruangan-ruangan dengan computer diantisipasi untuk dibuat tertutup sisanya dibuat terbuka ke arah dalam sehingga bangunan ini menerapkan efisiensi penggunaan cahaya, karena setiap siang hari hampir semuanya tidak memerlukan lampu, dan hanya area dengan komputer saja yang tertutup yang menggunakan AC. 
    •             Dinding dari material beton yang tebal dengan insulasi di dalamnya sekaligus menjadi sound barrier dalam mengantisipasi kebisingan



    •            Material beton yang cukup mendominasi dicoba diseimbangkan dengan material kaca agar kesan bangunannya tidak terlalu berat. Elemen arsitekturnya pun banyak yang dibuat dengan kesan melayang sebagai kesan bangunan yang ringan. Mulai dari plafond, tangga sampai plat lantai. Sobekan-sobekan kaca memberi sentuhan menarik pada dinding beton rumah Kindah ini. Sobekan ini juga sangat fungsional dalam hal menjawab keinginan klien yang ingin dapat melihat keseluruhan suasana kantor dari berbagai angle.
    •            Banyak bukaan dan kaca mengarah ke halaman untuk mendapatkan pemandangan dan juga pencahayaan alami




    •             Proyek ini mendapatkan penghargaan utama Silver Medal dari World Triennial of Architecture Triennale  Mondiale De L'architecture, special Prize of The Permanent Deputy Of Hainanout Province, SILVER INTERARCH Medal and Diploma to Budi Pradono Architects,Sofia, Bulgaria, President of INTERARCH..Untuk Melihat Informasi mengenai INTERARCH Klik disini

    •     Penerapan bangunan ini, dapat dikatakan sesuai dengan penerapan T = W – D. Karena sudah memperhatikan nilai W (Maximization of Welfare ) bagi pemakainya ( dapat dilihat pada Penerapan T = W - D. Untuk melihat Penerapan T=W-D dapat klik Disini










    0 komentar

    Penerapan T = W - D


    EQUATION OF HABITAT SYSTEM FOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT

    Fitur dari COE ini merupakan  persamaan untuk memaksimalkan perbedaan antara kesejahteraan (W) dan kerusakan lingkungan (D), yaitu Throughput (T) diperoleh dengan menerapkan Teori Kendala dari Dr Eliyahu M. Goldratt. Persamaan ini merupakan persamaan dasar untuk penilaian sistem dan manajemen.


    Merupakan Sebuah Konsep Terpadu untuk Menentukan Solusi Optimal Dari Sistem

        (1)  Maximization of Welfare (W)

    Dimaksudkan dengan memaksimalkan kesejahteraan ruang habitat (W), yang diwujudkan melalui pembentukan unsur teknologi yang berkaitan dengan lingkungan hidup, dan kuantifikasi penilaian sensibilitas. Yang didalamnya terdapat Efisiensi ( Efficiency ) dan Suffciency.

    Efisiensi ( Efficiency ) adalah kenyataan untuk membawa berapa banyak kelimpahan dari energi yang sama. Kecukupan (Sufficiency ) adalah kenyataan bahwa berapa banyak energi yang telah digunakan pemakai. Efisiensi harus berorientasi untuk Sufficiency.

    (2)  Minimization of Environmental Damage (D)


    Meminimalkan kerusakan lingkungan (D) yang diwujudkan melalui penurunan kerusakan dari setiap proses daur ulang, menggunakan kembali, mengurangi risiko (seperti yang ditunjukkan pada lingkaran gambar).

    Sebagai sumbu evaluasi dari kerusakan lingkungan umum dari aktivitas manusia, LCE itu, LCCO2, LCC, dan penggunaan ROS.


      
    Strategi untuk meminimalkan kerusakan lingkungan adalah sebagai berikut;
    1.        Pelayanan pada kehidupan
    2.        Desain yang tidak mudah usang.
    3.        Desain yang memiliki beberapa fungsi.
    4.        Desain yang mudah untuk dipertahankan dan dilestarikan.
    5.        Memilikibagian yang termodulasi dan mudah untuk membongkar.
    6.        Mudah untuk didaur ulang atau digunakan kembali. (Jangan menggunakan bahan sintetis yang sulit untuk mendaur ulang.)
    7.        Pembuangan metode yang tidak merusak lingkungan. (Misalnya Jangan gunakan bahan kimia mengganggu endokrin-.)







    Contoh : 

    Di Jepang, rumah berbagai eksperimen dibangun sebagai model tempat tinggal dalam masyarakat yang berkelanjutan dari tahun 1990-an. Bentuk rumah-rumah eksperimental sangat beragam mencerminkan berbagai tradisi dan berbagai industri perumahan. Akibatnya bahkan bahan bangunan yang digunakan pun beragam




                                         











    Salah satunya adalah Pemakaian bahan yang ditunjukan pada rumah kayu (Gambar 3) dan yang lainnya adalah baja (Gambar 4), aluminium (Gbr.5) dan rumah yang menggunakan batu bata (Gbr.6). Selain itu juga terdapat sebuah bangunan eksperimental yang bertujuan untuk mengembangkan sebuah model perumahan di daerah kota yang tinggi nilai kepadatannya, Sehingga Infrastruktur dan Transportasi Jepang ingin memajukan pengembangan habitat  berkelanjutan yang dapat mengurangi 50% emisi CO2 yang berasal dari konsumsi energi dibandingkan dengan nilai rata-ratanya pada tahun 2000 (Gambar 7).

     
    ;